Rabu, 07 April 2010
mikrobiologi... pengamantan mikroorganisme
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya mikroorganisme tidak dianggap perlu untuk dipelajari oleh karena ukurannya yang kecil. Sejak ditemukan mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek (1623 – 1723), misteri kehidupan mikroorganisme menjadi semakin berkembang. Mikroskop yang ada sekarang sudah jauh lebih canggih dibandingkan dengan yang ditemukan oleh Leeuwenhoek yang hanya dapat membesarkan maksimum 300x. Bahkan mikroskop elektron dapat mengamati sampai ke tingkat organel dari sel
Sebagai salah satu bidang ilmu, Biologi memiliki cabang ilmu yang mempelajari secara mendetail suatu bidang. Salah satunya adalah Mikrobiologi. Mikrobiologi ini merupakan cabang ilmu yang mempelajari segala macam makhluk hidup yang kecil.
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni micros yang berarti kecil; bios yang berarti hidup; dan logos yang berarti ilmu/pengetahuan. Jadi, dapat dideskripsikan bahwa Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari segala makhluk hidup yang kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang secara kasat.
Pada beberapa dasawarsa terakhir, sel mikroba telah menjadi model yang bermanfaat untuk menelaah proses-proses kehidupan karena sifat keragamannya yang luas, serbaguna dan mudahnya dimanipulasi. Penelaahan mengenai mikroorganisme telah memberikan sumbangan yang besar terhadap apa yang sekarang ini ketahui tentang genetika dan metabolisme. Mikrorganisme telah menjadi pusat perhatian yang kian bertambah karenamereka dpat membantu memecahkan beberapa permasalahan manusia yang paling rumit, sebagian besar di antaranya disebabkan oleh persaingan dalam pemanfaatan sumber-sumber daya yang terbatas jumlahnya dan persaingan akan ruang. Pencegahan penyakit yang merupakan fokus awal Mikrobiologi, telah digunakan dalam pengendalian penyakit cacar dan rabies, dan sampai kini tetap merupakan fokus utama.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukan praktikum yang berjudul “Pengenalan dan Pengamatan Mikroorganisme dengan Mikroskop”.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
2. Dapat mengenal beberapa contoh mikroorganisme.
3. Dapat melakukan penyiapan preparasi pengamatan mikroskopik dengan baik dan benar.
4. Dapat memahami cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan sumber iluminasi yang dipakai dikenal dua kelompok utama mikrosokop yaitu, mikroskop cahaya dan mikrosokop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya, tergolong ke dalamnya adalah mikroskop medan terang (brigfield), medan gelap (dark field), kontras fase (phase contrast) dan pendar fluor (fluorescence). Di pihak lain, mikroskop elektron menggunakan elektron untuk iluminasinya. Ada dua macam mikroskop elektron yaitu tipe transmisi dan tipe payar (scanning) (Hadioetomo, 1993: 5).
Sebegitu jauh bakteri yang paling banyak menyusun flora normal air susu tergolong ke dalam suku Lactobacillaceae dan Streptococcaceae. Organisme dalam suku-suku ini sering disebut bakteri asam laktat. Bakteri ini adalah batang atau kokus gram-positif, tidak bergerak, mikroaerofil atau anaerob. Organisme ini memiliki syarat hara yang agak kompleks, dan semuanya memerlukan berbagai jumlah asam amino atau vitamin untuk pertumbuhannya. Selain itu, semua bakteri asam laktat memerlukan karbohidrat yang dapat difermentasi sebagai sumber energi (Volk dkk., 1990: 90).
Phycomycetes darat tidak mempunyai spora motil ataupun gamet motil. Sporanya disebarkan melalui aliran udara. Anggota klasik dalam kelompok ini ialah Rhizopus. Walaupun Rhyzopus stolonifer terkadang menyebabkan roti menjadi bulukan, anggota lain dari genus tersebut bermanfaat bagi manusia. Fungi dikelompokkan menjadi phycomycetes berdasarkan dua kriteria: (1) pembentukan spora di dalam sporangium dan (2) tidak mempeunyai septa (dinding sekat) pada hifa. Agaknya dua kategori tersebut bukan dasar yang memadai untuk menyatakan hubungan kerabatnya (Kimball, 1999: 872).
Mucorales hidup di atas bahan organik yang membusuk, kerap kali bersifat klorofil yaitu mengutamakan feses sebagai substrat. Pada kondisi anaerob pertumbuhan cendawan ini pada umumnya amat kurang dan hanya berlangsung untuk waktu singkat. Dengan menghilangkan oksigen udara maka cendawan beralih keperagian; banyak cendawan dalam keadaan ini membentuk asam laktat atau etanol. Cendawan cendawan ini juga memperlihatkan bentuk pertumbuhan baru. Mucor racemosus dalam keadaan anaerob membentuk misel berkuntup, dan sel-sel mudanya memperbanyak diri dengan cara bertunas. Penyebaran mucor berlangsung amat cepat, karena sporangiospora dibentuk dalam jumlah besar dank arena pertumbuhan cepat dari hifa Rhizopus stolonifer (= R. nigricans) sebagai contoh membentuk perpanjangan atau stolon, yang dapat menghubungkan bagian-bagian yang letaknya berjarak beberapa sentimeter (Schmidt: 187).
Penampilan fungi atau cendawan tidak asing lagi bagi kita semua. Kita telah melihat pertumbuhan berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju; pertum buhan putih seperti bulu pada roti, dan selai basai; jamur dilapangan dan hutan. Kesemua ini merupakan tubuh berbagai macam penampilan, tergantung pada spesiesnya. Telaah mengenai cendawan disebut mikologi. Cendawan terdiri dari kapang dan khamir. Kapang bersifat filamentus, sedangkan khamir biasanya uniseluler (Pelczar, 1988, 189).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 April 2008, pukul 10.00 Wita – 12.30 Wita, bertempat di Laboratorium Lanjutan Unit Biologi F-MIPA Unhalu.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
No. Nama Alat Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Mikroskop cahaya
Kaca objek
Kaca penutup
Pipet
Botol semprot
Jarum inokulasi (ose)
Lampu bunsen
Pinset
Tissue
Alkohol Untuk melihat benda-benda yang berukuran mikroskopis.
Sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati dengan mikroskop.
Untuk menutup objek yang akan diamati pada kaca objek.
Untuk mengambil cairan dengan volume tertentu.
Untuk membersihkan alat-alat yang akan digunakan dan telah digunakan dalam praktikum.
Untuk mengambil sampel objek tertentu yang akan diamati.
Untuk mensterilkan peralatan praktikum.
Untuk mengambil sampel objek tertentu yang akan diamati.
Untuk membersikan kaca objek
Untuk menstelilkan alat yang akan digunakan
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah roti berjamur, tempe berjamur dan ragi tape sebagai bahan pengamatan mikroorganisme.
C. Prosedur Kerja
- Mencuci dengan air bersih kaca obyek, bila perlu diberi alkohol
- Secara aseptik mengambil sejumlah sel biakan mikroba dari bahan jamur roti, tempe dan ragi secara merata
- Menutup apusan basah dengan kaca penutup (preparat apusan basah).
- Menempatkan preparat di atas meja mikroskop (stage) lalu jepit dengan pemengang preparat.
- Memposisikan lensa obyektif perbesaran 10 x ke preparat.
- Mengatur fokus dengan memutar pengatur fokus kasar dan halus secara hati-hati.
- Mengganti perbesaran dengan lensa obyektif 40 x, 100x dan 400 x.
- Mengatur kembali fokus dengan pengatur fokus halus secara perlahan dan hati-hati.
- Melakukan pengamatan dan mencatat gambar hasil pengamatan (kenali bentuk sel, pergerakan, pertunasan dan lain sebagainya).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Jamur Roti (Mucor rouxit)
Jamur Tempe (Rhyzopus Orizae)
Ragi Tape (Saccaromyces)
B. Pembahasan
Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme yakni bakteri, protozoa, virus serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini yang dinamakan mikrobe atau protista, dimana adanya ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok mikroorganisme lainnya, pengendaliannya dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahtraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lain merugikan. Banyak yang terdapat di lingkungan kita, makanan yang kita konsumsi dan juga menjadi penghuni tubuh kita. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia seperti halnya pembuatan keju, tape dan proses penguraian limbah.
Dari hasil pengamatan pada roti yang telah berjamur, yang mana ditemukan jenis fungi atau cendawan yaitu Mucor rouxit. Roti yang berjamur ini memiliki bagian-bagian seperti, yeastliko growth, miselium, sporangoim dan moldlike growth. Sporangium (kotak spora) memiliki spora-spora yang nantinya akan dikeluarkan dan berkembang menjadi individu baru. Sporangiosfor atau biasa disebut dengan tangkai spora ini adalah suatu strutur yang mendukung sporangium, dimana sporangium terdapat pada ujungnya. Tangkai spora inilah yang membuat jamur pada roti tampak terlihat jelas. Fungi atau cendawan di sini adalah organisme heterotrofik yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Senyawa organik yang menjadi sumber nutrisinya di ambil dari unsur yang terdapat pada roti tersebut.
Sumber : www.doctorfungus.org
Jika dibandingkan dengan gambar di atas, terlihat kurang jelas dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan diantaranya pengamatan mikroskop dengan menggunakan perbesaran 40 x sehingga tidak terlihat seperti bentuk aslinya.
Pada pengamatan tempe berjamur yakni jenis Rhyzopus Oriza memiliki bagian-bagian seperti zoosporangium, septum dan vegetative hypae. Zoosporangium berbentuk bengkakan yang menyerupai kepala pada ujungnya. Septum terletak di leher zoosporangium yang menghubungkannya dengan vegetative hypae. Struktur ini menembus permukaan tempe dengan tujuan untuk menyerap kandungan organiknya sebagai bahan makanan
Sumber : www.doctorfungus.org
Dari gambar diatas secara morfologi hampir sama dengan bentuk yang dilakukan, hanya bagian akar tidak dapat terlihat. Hal ini disebabkan pengambilan foto kamera digital yang tidak mencakup keseluruhan bentuk morfologi Rhyzopus Oriza sehingga akarnya tidak nampak.
Pada pengamatan ragi tape ditemukan jenis Saccaromyces yang memiliki struktur yang berupa bulatan-bulatan kecil dengan bintik hitam ditengahnya. Bintik-bintik hitam inilah yang disebut balstoporus yaitu suatu struktur yang menyerupai kantung yang didalamnya terdapat spora untuk perkembang biakan. Selain itu juga terdapat pseudomyselium yaitu suatu struktur yang menghubungkan anatara sel yang satu dengan sel yang lainya.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan mikroskop yang tidak teliti serta tidak cermat akan sulit untuk mendapatkan gambar mikroorganisme yang jelas.
2. Mikroorganisme yang berhasil diidentifikasi dari pengamatan ini adalah jenis kapang dan khamir yakni Mucor rouxit, Rhyzopus oriza dan Saccharomyces
3. Penyiapan preparasi yang baik dan benar akan sangat membantu dalam proses pengamatan terutama pada saat pengamatan. Dalam praktikum ini hanya berhail diidentifikasi sebanyak 3 jenis mikroorganisme dari seharusnya 5 jenis yang akan di amati.
B. Saran
Agar praktikum selanjutnya dapat memberikan keterangan yang jelas tentang hasil pengamatan, sehingga kesalahan dalam pembahasan dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kimball, John W. 1999. Biologi Edisi ke Lima. PT Glora Aksara Pratama. Jakarta.
Pelczar, Michael. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.
Schmidit, Karin. 1998. Mikrobiologi Umum. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Volk, Wesley A. dan Margaret F. Wheeler. 1990. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
www.doctorfungus.org
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
au CP iia boleh kan buat tugas nanti tak gantinya rumusan masalahnya n tanggal nya
BalasHapusterima kasih
silahkan aja
Hapus